Kamis, 25 November 2010

Teori Kinetik Gas

Di pertengahan abad ke-19, ilmuwan mengembangkan suatu teori baru untuk menggantikan teori kalorik. Teori ini bedasarkan pada anggapan bahwa zat disusun oleh partikel-partikel sangat kecil yang selalu bergerak. Bunyi teori Kinetik adalah sebagai berikut:
Dalam benda yang panas, partikel-partikel bergerak lebih cepat dan karena itu memiliki energi yang lebih besar daripada partikel-partikel dalam benda yang lebih dingin.
Teori Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-sifat makroscopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan komposisi molekular mereka dan gerakannya. Intinya, teori ini menytakan bahwa tekanan tidaklah disebabkan oleh denyut-denyut statis di antara molekul-molekul, seperti yang diduga Isaac Newton, melainkan disebabkan oleh tumbukan antarmolekul yang bergerak pada kecepatan yang berbeda-beda. Teori Kinetik dikenal pula sebagai Teori Kinetik-Molekular atau Teori Tumbukan atau Teori Kinetik pada Gas.
Teori kinetik gas menjelaskan sifat-sifat gas (misalnya tekanan) dgn menggunakan hukum-hukum newton thd gerak molekul (atau partikel) gas dan beberapa anggapan thd gas (gas ideal).
Anggapan dasarnya antara lain :
- Gas terdiri dari molekul
- partikel gas bergerak dlm lintasan lurus dgn kelajuan tetap dan gerak acak.
- Selang waktu tumbukan antarpartikel berlangsung sangat singkat.
- volum partikel gas sangat kecil drpd wadah yg ditempatinya shg dpt diabaikan.
- berlaku hukum-hukum newton tentang gerak.
gerak partikel hanya disebabkan oleh tumbukan dgn partikel lain.

Contoh :
=> untuk memprakirakan massa oksigen yg keluar dari dalam tangki oksigen (dengan menggunakan pers. gas ideal).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar